Minggu, 21 Juni 2009

Membangkit Bakat Terpendam Wanita Gali Potensi Lewat Puisi



Semula Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BP2KB) KotaTanjungpinang hanya berniat mengadakan Lomba Menulis dan Membaca Puisi bagi kaum wanita, dalam rangka peringatan Hari Kartini 2008.Memang tujuan pelaksanaan lomba yang ditaja 15-16 Mei 2009 itu, selain untuk memberikan kesempatan wanita dalam berkreatifitas juga untuk menggali potensi wanita dalam berpuisi.


Seperti yang disampaikan oleh Kepala BP2KB Tanjungpinang,Hj R Khairani, saat pembukaan lomba yang bertemakan Semangat Kartini Membangun Negeri itu."Lomba ini bertujuan memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk mengembangkan wawasan dan berkreatifitas dalam berpuisi," tuturnya di Gedung Aisyah Sulaiman.

Hal yang sama diungkapkan oleh Wali Kota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan saat membuka kegiatan itu. Menurutnya,lomba itu minimal dapat menyalurkan bakat kaum wanita dan ibu khususnya.Apalagi kaum perempuan suka menyimpan di hati masalah yang mereka hadapi.

"Lebih baik apa yang dirasakan itu dikeluarkan dalam bentuk puisi,daripada disimpan dalam hati sehingga bisa dinikmati orang lain juga," ujar walikota.

Namun, ternyata antusias lebih 75 orang wanita yang ikut dalam lomba itu bukanlah sekedar ikut-ikutan.Karena mereka punya kemampuan yang bagus dalam menulis dan membacakan puisi.

Tak heran jika rencana pelaksanaan lomba yang semula hanya akan digelar satu hari, ditambah satu hari lagi untuk final."Rata-rata semua bagus dan juri agak kesulitan menentukan pemenang.Jadi harus ada final guna memudahkan menentukan pemenang," tutur Tusiran Suseno,Ketua Dewan Juri.

Dewan juri yang beranggotakan Asrizal Nur dari Yayasan Panggung Melayu dan Syafruddin ini, mengakui jika teknik membaca puisi peserta secara umum seperti vokal sudah baik.Namun memang masih ada yang perlu ditingkatkan seperti ekspresi,intonasi dan artikulasi.

Apa yang disampaikan oleh juri tidak berlebihan mengingat peserta yang terdiri dari organisasi wanita dan PNS itu, mampu tampil berpuisi dengan berbagai gaya,seperti menambahkan nyanyian dan akting.

Final yang berlangsung keesokan harinya,16 Mei di tempat yang sama juga menghasilkan 10 orang peserta.Mereka kemudian kembali membacakan puisi yang sama.Bahkan ada yang kemudian menambahkan berbagai versi cara pembacaan yang makin tampak menyulitkan para juri untuk menentukan pemenang.

Seperti yang diungkapkan oleh Asrizal Nur pada malam penutupan dan pengumuman pemenang, dari 10 orang peserta 5 peserta sudah mampu berpuisi dengan standar nasional dan 2 orang melebihi standar nasional.

Bahkan,pria yang sejak lama aktif di dunia panggung sastra ini mengaku baru kali ini melihat lomba membaca puisi yang semua pesertanya adalah kaum ibu.Ia menilai jika panitia mau lomba membaca dan menulis puisi yang diikuti kaum wanita itu bisa masuk rekor MURI.

"Setahu saya belum ada lomba semacam ini yang hanya melibatkan ibu-ibu semua.Jika para peserta ini diasah dan dibina,saya pastikan Tanjungpinang bisa menjadi gudang penyair wanita," tandasnya,yang disambut tepuk riuh hadirin.

Wali Kota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan dalam sambutannya pada penutupan lomba itu, juga menyatakan rasa kagum dan takjub pada kemampuan terpendam para wanita di kotanya.

"Saya melihat para peserta hebat semua,baik dalam menulis dan membaca puisi.Ini sangat diluar dugaan kita,ternyata banyak bakat terpendam wanita di kota ini," ujarnya bangga.

Ia menyatakan dukungannya terhadap pernyataan juri agar kemampuan semua peserta khususnya diasah dan dibina lagi, sehingga Tanjungpinang punya banyak penyair wanita."Kita ketahui bersama penyair wanita itu sangat sedikit dan semoga saja dengan ajang ini Tanjungpinang bisa melahirkan banyak penyair wanita," harapnya.

Sebagai wujud dukungan itu, Suryatati menyatakan jika malam itu secara resmi dideklarasikan Himpunan Penyair PerempuanTanjungpinang.Selain itu ia juga menjanjikan pemenang pertama lomba membaca puisi akan ikut diundang ke Jakarta,pada peluncuran buku puisinya pada 26 Mei mendatang.

"Juara pertama akan saya undang ke Jakarta untuk ikut pada peluncuran buku puisi saya dengan Martha Sinaga," tuturnya,yang disambut riuh peserta.

Suryatati berharap, kegiatan seperti itu rutin dilaksanakan setiap tahunnya sehingga akan banyak lagi bermunculan para wanita yang punya kemampuan terpendam membaca dan menulis puisi.

Bahkan ia mengatakan, untuk lebih menguji kemampuan wanita berpuisi akan diadakan juga Tarung Penyair Pria dan Wanita yang selama belum pernah ada."Kalau selama ini hanya ada Tarung Penyair yang diikuti pria saja,nanti kita adakan Tarung Penyair Pria dan Wanita.Mana yang lebih hebat," ulasnya sambil bergurau yang disambut tawa hadirin.

Ketua Dewan Juri Tusiran Suseno sebelum membacakan nama pemenang mengakui, teknik membaca puisi peserta sudah berkembang ke arah modern atau tidak lagi menggunakan gaya lama.Selain itu dalam lomba itu bermunculan para penulis yang juga mampu membaca puisi dengan baik.

"Lomba ini telah melahirkan juga penulis dan pembaca puisi yang baik,meski ada juga ada yang hanya bisa menulis saja," tuturnya.

Sejumlah peserta yang ikut kegiatan itu mengakui, selain untuk berpartisipasi memeriahkan Hari Kartini mereka juga ingin tampil untuk menguji kemampuan bakat terpendam selama ini.

"Kita berpartisipasi saja,tapi juga untuk menguji bakat kita menulis puisi yang selama ini tidak pernah dibacakan.Kalah atau menang itu urusan kedua,yang penting mencoba," tutur Santi dari salah satu organisasi wanita.

Lomba tersebut memberikan dua kategori untuk menulis dan membaca puisi.Para juara masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah uang tunai dan piala tetap serta piagam penghargaan.**INA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TULISAN DALAM BLOG INI ADALAH BERITA MENTAH HASIL LIPUTAN SAYA

Sang Kuli Tinta

Sang Kuli Tinta