Rabu, 18 Maret 2009

Ketika Sang Suami Melayani Istri

Selama ini mungkin identik istilah kalau istri adalah pelayan suami dari dapur,sumur dan kasur.Sebuah istilah yang sangat tidak lagi cocok dengan kondisi zaman sekarang, meski tetap sang suami adalah pemimpin keluarga.Tapi bukan berarti seorang pemimpin tidak bisa juga turut melayani ?!Pemimpin yang merasa harus menjadi orang yang selalu dihormati, selalu dilayani dan tidak peduli dengan orang yang telah melayani,mungkinkah itu seorang pemimpin sejati ?


Saya bersyukur punya pemimpin di rumah tangga yang punya pengertian yang lumayan pengertian.Di awal pernikahan saya mengira itu hanya "pemanis" saja,namun kenyataannya hingga 4 tahun sikap pengertiannya tidak berubah alias tetap sama.

Bang Ude tercinta saya tidak pernah membangunkan saya di istirahat siang hanya karena ia ingin dibuatkan kopi..Ia juga tidak merajuk kalau saya sibuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk,tapi malah mengerti dan bahkan memasak untuk kami berdua.

Ketika saya sibuk dengan urusan rumah tangga di hari minggu, ia juga mengerti dengan membantu seperti membilas pakaian atau membersihkan teras rumah yang dipenuhi bunga hasil rawatannya.

Bukan memuji suami sendiri,tapi kondisi jarang ditemui pada suami tetangga kiri kanan bahkan teman saya.Banyak teman yang mengeluh karena suami tidak pengertian dan senantiasa selalu minta dilayani.Tidak peduli kalau istri juga capek bahkan sedang sibuk dengan tetek bengek urusan rumah tangga lainnya,apalagi kalau sudah memiliki anak.

Memang,pria adalah pencari nafkah utama dalam keluarga.Sehingga statusnya memang lebih tinggi dari istri.Tapi, bukankah rasa pengertian dari sang suami kepada tanggungjawab istri dalam mengurus rumah tangga,pasti akan mempererat rasa cinta dan kasih sayang.

Kondisi ini bukan berarti menggeser nilai-nilai berkeluarga,tapi adalah sebuah wujud kebersamaan dalam membina rumah tangga.Pengertian,tenggang rasa,memahami pasangan bisa dikatakan lebih penting di antara rasa cinta saat pandangan pertama.

Cinta hanya karena kecantikan dan kegantengan rupa,bisa berubah ketika rasa pengertian,toleransi antara suami istri tidak ada.Tapi sebaliknya rasa cinta dan kasih sayang makin terpupuk karena kebersamaan tadi.

Ini adalah pendapat saya sebagai seorang istri yang baru seumur jagung membina rumah tangga.Silahkan berkomentar jika anda tidak setuju ataupun setuju,thank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TULISAN DALAM BLOG INI ADALAH BERITA MENTAH HASIL LIPUTAN SAYA

Sang Kuli Tinta

Sang Kuli Tinta