Senin, 16 Maret 2009

Endri Sanopaka.SSos,Calon DPD RI

Optimis Raih Kursi Diantara Terbatas Dana

Jika para caleg DPRD dan DPR RI bisa dapat dana kampanye dari bantuan partai,dana pribadi dan sumbangan pihak lain yang sah, namun para caleg DPD RI hanya punya sumber dana dari pribadi dan sumbangan pihak lain yang sah.Kondisi memang cukup berat dalam upaya meraih suara empat besar guna supaya melenggang ke Senayan.

Salah satu calon DPD RI asal Kepri,Endri Sanopaka S.Sos yang berebut suara dengan 27 orang calon DPD lainnya, mengaku membiayai seluruh pencalonannya dengan dana pribadi serta didukung oleh keluarga. Artinya dosen muda yang mengajar Ilmu Adm Publik Fisip Umrah ini tidak menerima sumbangan dari pihak lain.


Berikut petikan wawancara Teras (TR) dengan Endri Sanopaka (ES),di ruang kerjanya Kampus Fisip Umrah,tentang pembiayaan pencalonan dirinya menjadi anggota DPD RI

TR : Selamat sore pak..langsung saja ke pertanyaannya ya
ES : Sore...silahkan
TR : Menjadi calon anggota DPD RI sesuai aturan KPU hanya bisa punya dua sumber dana kampanye,dari dana pribadi dan sumbangan pihak lain yang sah.Bisa dijelaskan seberapa besar dana yang sudah bapak keluarkan untuk pencalonan ini ?
ES : Mengenai jumlah dana yang sudah saya keluarkan untuk kegiatan pencalonan sebagai anggota DPD RI, saya kira tidak perlu disebutkan rinci.Karena saya sendiri belum menghitung secara pasti namun tetap mencatatnya, sebab nanti mesti juga dilaporkan ke KPU.Tapi yang yang jelas sumber dana pencalonan saya hingga saat ini masih menggunakan dana pribadi dan dukungan keluarga.
TR : Jadi tidak ada sumbangan dari pihak lain yang sah secara hukum ?
ES : Tidak ada.Memang beginilah kondisi negara kita yang mana calon itu tidak didukung oleh pemilih seperti halnya di sejumlah negara luar.Padahal saya sudah membuka diri untuk menerima sumbangan dari pihak lain itu.
TR : Misalnya melalui cara apa ?
ES : Ya bukan berarti kita meminta-minta sumbangan, tapi kita mencantumkan nomor rekening khusus melalui brosur saat sosialisasi.Dengan harapan rekening khusus kampanye itu diisi oleh pihak-pihak yang ingin mendukung.Tapi...hingga saat ini masih kosong (tersenyum)
TR : Sumber dana pribadi bisa disebutkan dalam bentuk apa saja ?
ES : Yang jelas saya punya penghasilan sebagai dosen,tabungan dan keluarga juga membantu dalam bentuk barang dan jasa.Seperti ada yang membantu dalam bentuk brosur dan spanduk.
TR : Apakah optimis dengan dana yang bisa dikatakan terbatas itu, bisa mencapai empat suara terbanyak guna meraih kursi DPD ?
ES : Saya kira masalah besarnya dana bukan hal yang utama dalam sosialisasi dan kampanye, melainkan bagaimana kita bisa mengelola dana yang ada seefesien mungkin sehingga semua operasional berjalan lancar.Seperti membuat sendiri brosur,stiker atau cenderamata meski jumlahnya terbatas. Yang pasti saya harus optimis karena saat memutuskan untuk mencalonkan diri, saya sudah menyiapkan lahir batin menerima konsekuensi yang harus diterima nanti.
TR : Mengapa Anda begitu optimis ?
ES : Karena saya punya visi dan misi berbeda dengan kebanyakan calon DPD lainnya. Saya juga punya skill di bidang tertentu karena saya dosen dan yang jelas saya juga masih sangat muda, serta punya pemikiran yang berbeda dengan calon lainnya.
TR : Tapi ada yang mengatakan visi dan misi Anda terlalu global ?
ES : Jika orang awam kebanyakan menilai memamg begitu.Tapi kalau dilihat dari tugas dan fungsi DPD yang membawa aspirasi daerah ke pusat, saya kira visi dan misi saya bermanfaat untuk kepentingan kemajuan daerah Kepri ke depan.
TR : Kembali ke sistem sosialisasi Anda dengan dana yang murni dari kantong pribadi, apa saja yang sudah dilakukan ?
ER : Karena pencalonan anggota DPD RI tidak punya daerah pemilihan atau meliputi seluruh kabupaten dan kota di Kepri, sistem sosialisasi saya paling efektif door to door.
TR : Maksudnya ?
ER : Ya melalui penyebaran brosur yang berisi profil saya serta visi dan misi ke setiap pemilih.Hingga saat ini sudah sekitar 90 ribu brosur yang tersebar.
TR : Apakah itu tidak sulit dan rumit ?
ER : Saya dibantu oleh relawan yang mendukung penyebaran itu di setiap kota dan kabupaten.Selain itu juga melalui iklan di RRI, berupa himbauan agar pemilih menggunakan hak suaranya serta melalui web pribadi di www.sanopaka.com
TR : Siapa saja relawan Anda itu ?
ER : Yang jelas dari keluarga, teman dan mahasiswa saya yang tidak diintervensi melainkan karena keinginan mereka sendiri.
TR : Kecenderungan yang terjadi pada Pemilu sebelumnya, masyarakat khususnya yang akan memilih anggota DPD sebahagian besar melihat dari sumbangan yang diberikan seorang calon, seperti berbagai cinderamata.Anda bisa bersaing dengan kondisi yang mungkin masih terjadi saat ini untuk meraih suara terbanyak, sementara yang diberikan tidak seberapa ?
ER : Sekali lagi saya siap bersaing dengan 27 calon dengan berbagai kelebihan yang telah saya sebutkan di atas tadi.Namun yang pasti saat ini masyarakat pemilih sudah cerdas yang tidak lagi melihat berdasarkan pemberian, melainkan sentuhan pribadi calon itu sendiri.
TR : Jika Anda tidak terpilih bagaimana ?
ER : Saya siap menerimanya, kesempatan saya masih ada untuk mencalonkan lagi untuk periode berikutnya, sebab usia saya masih muda saat ini baru 28 tahun.Selain itu jika terjadi memang wajar karena saya adalah calon pemula.Anggap saja ini proses belajar untuk mencapai hasil yang lebih baik nantinya.***ANA

Biodata
Nama : Endri Sanopaka S.Sos
TTL : Tembilahan,5 November 1981
Pekerjaan : Dosen Ilmu Adm Publik
Pendidikan : S1 Fisip Unpar-2004
S2 sedang ditempuh pada UUM Kedah,Malaysia

Nomor urut pencalonan : Nomor urut 10

Visi : Mewujudkan Provinsi Kepri yang berdaya saing melalui DPD R1 pada tahun 2014

Misi :
1. Mengajukan UU Keistimewaan daerah bagi Provinsi Kepri sebagai daerah yang berada di pintu gerbang perbatasan, antara negara Asean dan sebagai kawasan maritim.
2.Mengusulkan penyediaan anggaran pendidikan khusus bagi Kepri melalui UU APBN untuk pengembangan SDM berkwalitas
3. Mengusulkan prioritas penyediaan anggaran APBN dalam memperlancar transportasi antar pulau di Kepri
4.Menjamin dan memperkuat kapasitas Kepri dalam pelaksanaan desentralisasi melalui pengawasan UU


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TULISAN DALAM BLOG INI ADALAH BERITA MENTAH HASIL LIPUTAN SAYA

Sang Kuli Tinta

Sang Kuli Tinta