Kamis, 11 Desember 2008

Syarifah Faizat SPd Sejahtera Dengan Program KB


"Dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja", itu dulu slogan Keluarga Berencana (KB) yang digalakan pemerintah belasan tahun lalu.Sekarang sejak diaktifkan kembali program KB yang sempat vakum, slogan KB diubah menjadi "dua anak lebih baik".


Terlepas dari upaya pemerintah menggalakan kembali program KB guna menekan angka kelahiran yang tidak terkendali, Syarifah Faizat, 49 tahun, telah merasakan dampak positif ber-KB.Bahkan dengam keberhasilannya itu, ia meraih prediket peserta KB Lestari 20 tahun dari Pemprov Kepri.

Dengan dua anak yang dimiliki dan sudah dewasa saat ini, ia bisa hidup sejahtera dan lebih baik.Semua itu tidak terlepas dari kesadaran dari dirinya sendiri untuk bisa hidup lebih baik dari kehidupan orang tuanya.

Faizat dilahirkan di Dabo Singkep dengan sembilan bersaudara.Ia anak keempat dari ibu sekandung.Sedangkan jika dihitung dari saudara seayah, ia mempunyai jumlah saudara 27 orang. Kehidupan orang tua yang cukup sulit dengan jumlah anggota keluarga yang banyak, menggugah kesadaran istri dari Faisal Sofyan ini untuk tidak meniru pengalaman orang tuanya.

"Apa yang pernah dialami orang tua membuat saya bertekat untuk hidup lebih baik.Saya tidak ingin anak-anak saya kesulitan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi," ceritanya.

Dengan tekat mengubah kehidupan bersama suami dan dua orang anaknya, ia hijrah ke Tanjungpinang.Di kota ini ia berniat meneruskan pendidikannya sehingga bisa bekerja.Untuk itu ia memutuskan tidak akan mempunyai anak lagi dan memilih mengikuti program KB.

Ia beralasan,jika masih menambah anak tentu akan merepotkannya saat mengikuti Kursus Pendidikan Guru (KPG).Ternyata keputusannya tepat dan ia bisa kursus dengan lancar serta diterima menjadi PNS guru.Saat ini ia bekerja sebagai guru di SD 005 Kampung Bugis.

Selain itu ia juga bisa melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka guna meningkatkan kwalitasnya sebagai guru.Dua tahun lalu ia berhasil meraih sarjana pendidikan.Dengan dua anak yang telah dewasa dan karir yang lancar, saat ini Faizat sangat bersyukur karena dua orang anaknya Parationa Esteriorita dan Petrano sudah lulus kuliah dan bekerja.

"Alhamdulillah anak saya bisa kuliah, saya juga bisa kuliah meraih sarjana pendidikan.Mungkin keberhasilan ini belum bisa saya raih jika saya tidak ber-KB, karena anak banyak mungkin membuat karir saya terhambat dan anak-anak tidak bisa kuliah,"katanya bersyukur.

Pada awal mengikuti program KB, Faizat memilih jenis pil.Namun karena merasa kurang cocok ia mengganti dengan spiral.Selanjutnya karena masih kurang pas ia kemudian mengganti dengan suntik dan sejak delapan tahun lalu ia memutuskan menggunakan implant.

Keberhasilannya ber-KB dan prestasi yang dicapainya, menurut Faizat adalah modal tambahannya dalam mensosialisasikan program KB ke ibu rumah tangga di lingkungannya.Karena ia juga kader PKK dan Posyandu yang aktif memberi penyuluhan.

"Dengan keberhasilan saya ini, tentu mendukung kegiatan saya memberikan penyuluhan. Semoga mereka yang belum ikut KB bisa memetik manfaat dari pengalaman saya ber-KB," harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TULISAN DALAM BLOG INI ADALAH BERITA MENTAH HASIL LIPUTAN SAYA

Sang Kuli Tinta

Sang Kuli Tinta